Featured Post

Contoh Teks Sambutan Penerimaan - Dari Keluarga Wanita

  SAMBUTAN PENERIMAAN   DARI WAKIL KELUARGA CALON PENGANTIN WANITA ( CPW )   Assalamualaikum Wr. Wb. Yang kami hormati keluarga calon besan kami keluarga bapak ......................dan ibu ...........................beserta seluruh keluarga besarnya.             Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, pada pagi / sore hari ini diruangan nan megah ini telah hadir rombongan keluarga besar Calon mempelai pria keluarga besar Bapak....................dan ibu .....................dengan maksud yang telah diutarakan tadi mengantarkan putra tercinta Ananda ...................untuk dinikahkan dengan pujaan hatinya putri kami Ananda ..........................             Kami atas nama keluarga Besar Bapak .............................dan ibu ......................... mengucapkan selamat datang dan mohon maaf apabila ada kesalahan dari kami dalam penerimaan ini.             Kami mewakili keluarga besar calon mempelai wanita dengan ini menerima calon mempelai calon pria da

Berkata Baik Atau Diam

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata,
”Seseorang mati karena tersandung lidahnya
Dan seseorang tidak mati karena tersandung kakinya
Tersandung mulutnya akan menambah (pening) kepalanya
Sedang tersandung kakinya akan sembuh perlahan

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

Ibnu Hajar menjelaskan, “Ini adalah sebuah ucapan ringkas yang padat makna; semua perkataan bisa berupa kebaikan, keburukan, atau salah satu di antara keduanya. Perkataan baik (boleh jadi) tergolong perkataan yang wajib atau sunnah untuk diucapkan. Karenanya, perkataan itu boleh diungkapkan sesuai dengan isinya. Segala perkataan yang berorientasi kepadanya (kepada hal wajib atau sunnah) termasuk dalam kategori perkataan baik. (Perkataan) yang tidak termasuk dalam kategori tersebut berarti tergolong perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan. Oleh karena itu, orang yang terseret masuk dalam lubangnya (perkataan jelek atau yang mengarah kepada kejelekan) hendaklah diam.” (lihat Al-Fath, 10:446)

Imam An-Nawawi rahimahullah menyebutkan dalam Syarah Arbain, bahwa Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang hendak berbicara maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Jika dia merasa bahwa ucapan tersebut tidak merugikannya, silakan diucapkan. Jika dia merasa ucapan tersebut ada mudharatnya atau ia ragu, maka ditahan (jangan bicara).”

Wallahuāllam.

Komentar

Visitor

Online

Related Post